Malam ini aku ingin menuliskan kembali perihal kekhawatiran yang tiba tiba datang.
Perihal kegelisahan yang menghantuiku.
Perihal ketakutan yang menelusup kedalam fikiranku.
Kekhawatiran itu datang ketika kita merasa jauh satu sama lain.
Kegelisahan menghampiri saat rasa ketakutan menyelimuti.
Aku buntu.
Aku rindu.
Dan Aku takut kehilanganmu.
Dahulu kita dekat, bercanda bersama membicarakan tentang asa yang ingin kita raih.
Tertawa lepas melepaskan segala beban; melupakan segala kelelahan.
Kita berusaha untuk membuat kebahagiaan, melupakan kesedihan, meghilangkan ke khawatiran.
Sekarang kita cukup jauh, sebab ada asa yang masing-masing ingin kita capai.
Ada perihal lain yang menjadi kewajiban untuk dituntaskan.
Sekedar temu pun begitu sulit untuk terjalin.
Mungkin ada hari dimana kita benar-benar sangat merindu.
Hingga pertemuan membuat kita lupa bahwa kita pernah merindu dengan sangat.
Pesanku.
Jangan pernah lupa bahwa kita pernah berbagi tawa bersama.
Seperti Jarak antara Mentari dan Senja yang tidak pernah memiliki titik temu;
aku tidak ingin kita seperti itu.
Komentar
Posting Komentar