Hai Kamu !
Lama kita tidak berjumpa dan bersua. Apa kabarmu sekarang?
Aku menulis karena aku ingin selalu mengingatmu dan kamu juga merupakan bagian dari kehidupanku.
Kamu Adik ku. Saudari ku. Teman ku. Sahabat ku.
Terima kasih atas waktu yang telah disisihkan untuk selalu mendengar segala risauku. Resahku.
Mungkin aku tidak begitu banyak terbuka mengenai diriku sendiri kepada kamu. Aku tidak banyak cerita ini dan itu terhadap kamu.
Karena aku tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
Jika aku sudah bercerita tentang masalahku. Itu tandanya aku sedang benar-benar terluka dan tidak bisa menyelesaikan masalahku sendiri.
Kamu adalah seseorang yang selalu aku ceritakan perihal risauku dan lukaku.
Karena aku hanya mempercayaimu dan temanku.
Aku tak pandai bersoasialisasi.
Aku tak suka memiliki banyak pertemanan.
Jika kau lihat sendiri temanku hanya itu-itu saja.
Bukan berarti aku anti-sosial atau anti-pergaulan. Hanya saja, sifat alamiah ku seperti itu.
Terima kasih kala itu kamu membuka suatu percakapan. Jika tidak maka kita tidak akan seperti ini sekarang.
Inilah aku, yg hanya bisa jujur melalui tulisan-tulisan tak bermakna ini. Karena hanya ini mediaku untuk menyampaikan aspirasiku.
Seseorang introvet tidak pandai untuk mengungkapkan segala keluh resah di kehidupannya.
Terima kasih selalu setia mendengarkan keluh ku.
Terima kasih telah menjadi seseorang yang bersua terlebih dahulu.
Apa jadinya jika kala itu tidak mengenalmu?
Kita tidak dipertemukan atau bahkan mengenal satu sama lain.
Mungkin sekarang kita hanya orang asing yang tak mengenal satu sama lain.
Karena sifat bodohnya aku yg tak mau mengenal atau berhubungan dengan banyak orang.
Terima kasih.
Tumbuhlah menjadi seseorang yang pandai.
Tumbuhlan menjadi seseorang yang mandiri.
Tumbuhlah menjadi seseorang yang baik.
Tumbuhlah menjadi seorang wanita yang kuat.
Tumbuhlah menjadi seorang wanita yang sholehah.
Tumbuhlah menjadi seorang wanita sukses.
Tumbuhlah menjadi diri kamu sendiri.
Menjadi diri yang sesuai dengan keinginanmu.
Jangan terluka sendirian.
Jangan menangis sendirian.
Karena kamu tidak sendirian.
Akan ada seseorang yang selalu mengulurkan tanganya untuk dirimu.
Untuk memikul beban itu berdua.
Bukankah beban akan lebih ringan jika dipikul bersama?
Kamu adalah salah satu dari sekian banyaknya manusia yang aku percayakan untuk mendengar keluhku.
Komentar
Posting Komentar