Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku perbuat
unuk saat ini. Aku lelah, kasih. Sungguh aku lelah. Sadar kah kamu disana bahwa
aku disini selalu kesesakan dalam status yang menyedihkan ini. Kamu dan aku, hanya
seseorang yang tak pernah percaya akan cinta, Tak pernah percaya akan
kesetiaan, tak pernah percaya sama apa yang pernah terjadi. Kita berkenalan
dengan begitu lugu, tanpa sengaja dan tanpa interupsi. Perkenalan yang membuat
kita melangkah lebih jauh lagi. Sampai pada akhirnya kita sama-sama
mengungkapkan kata “nyaman” entah sejak kapan hal itu tercipta dan terjalin. Semua
begitu absurd bahkan aku sama sekali tak bisa mengungkapkan apa-apa lagi. Aku buntu
dan aku --- aku menyayangimu. Entah karena apa kita saling berjauhan, tanpa
ucap pisah tanpa sepenggal percakapan yang tersisa. Semua kosong – seperti gelas
yang tak terisi oleh apapun.
Ini perihal aku yang tak ingin menyakiti siapapun,
biarlah aku yang menanggung semua kesesakan ini. Kamu tahu perihal temanku? Perihal
dia yang juga mengaggumi segalanya yang ada diri kamu. Perihal dia yang lebih
dahulu mengetahui mu. Dan aku hanya bisa mengalah. Aku ingin menuntut, tapi
pada siapa? Pada Tuhan? Pada hati? Pada Cinta? Pada Dia.. aku gak berhak buat
nuntut apapun. Karena aku tak pantas! Aku sadar siapa aku dan aku sadar siapa
kamu. Kamu hanyalah sosok laki-laki yang selalu aku tuliskan dalam catatan
bloggerku, sedangkan aku hanya seseorang yang menulis tentangmu. Kita BEDA. Sungguh
beda. Dunia tak pernah berpihak pada kita dan alampun mengetahui itu. Lalu kenapa
kita – aku dan kamu masih terus menyanggah semuanya dan kamu seolah berkata
bahwa semua akan baik-baik aja.
Kemarilah dan genggam jemariku yang semakin menggigil tak
karuan ini. Dekap aku akan rindu yang sudah mulai membengkak. Bangunkan aku dan
tuntulah aku berjalan lalu bisikanlah ditelingaku bahwa semua akan bahagia dan
baik-baik aja.
Perihal
kita yang kini sudah menjadi bui.
Perihal
rindu yang tak pernah sampai.
Perihal
kamu yang terus aku tuliska…
Komentar
Posting Komentar